SELAMAT DATANG DI BLOG KHUTBAH JUM'AT

Minggu, 12 Desember 2010

MACAM MACAM SYIRIK (SERI MUSYRIK BAGIAN II)

MACAM MACAM SYIRIK
KHUTBAH JUM’AT  Masjid As-Salam
26 Maret 2010 / pon 1431 H

Bismilahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
(QS 9: 33)
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. أَمَّابَعْدُ؛
فَإِنْ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah ...
Segala puji bagi Allah, Tuhan sesembahan sekalian alam, yang telah mencurahkan berbagai kenikmatan yang tak terhingga dan tak pernah putus sepanjang zaman kepada makhluknya, baik yang berupa kehidupan,  kesehatan , keamanan dan kesempatan maupun keimanan  sehingga pada kali ini kita dapat berkumpul di tempat yang mulia dalam rangka menunaikan kewajiban shalat Jum’at.
Semoga shalawat dan salam selalau tercurah kepada pemimpin dan uswah kita Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarganya , sahabatnya  dan ummatnya sampai hari kiamat. Inya Allah.
Pada kesempatan kali ini tak lupa saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan kepada jama’ah semuanya, agar kita selalu menjaga dan meningkatkan ketaqwaan kita hanya kepada Allah SWT,  karena taqwa adalah sebaik-baik bekal dimanapun kita berada baik di dunia maupun di akherat.
Maka sudah sewajarnyalah bila kita harus hati-hati menjaga ketaqwaan kita terutama jangan sampai tercemar dari salah satu penyakit tauhid yang paling tidak disukai oleh Allah SWT namun sering dilanggar oleh manusia dari jaman nabi Nuh sampai nabi Muhammad SAW. Penyakit tauhid tersebut adalah perbuatan Syirik.  Kenapa ? Karena kita tahu penyakit tauhid yang satu ini bila kita lakukan maka akan berdampak dahsyat sekali bagi masa depan kita terutama di akherat kelak. Paling tidak ada 2 akibat  yang fatal  bila kita melakukan perbuatan Syirik kepada Allah SWT. Yang pertama bila kita berbuat syirik maka semua amal-amal kita yg sudah kita lakukan  akan dihapus oleh Allah SWT, Allah berfirman :
   “Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”(QS.Al-An’am /6 :88)
Yang kedua bila perbuatan syirik ini kita lakukan sampai mati dan kita belum bertobat maka Allah menetapkan orang musyrik ini masuk neraka jahanam selamanya, sebagaimana firman Nya:

 “ Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.”(QS.A-Bayyinah/98:6)
 Hal tersebut dikarenakan Allah tidak akan mengampuni dosa musyrik ini sampai akhir kiamat dan siapapun yang mendoakan, apakah orang soleh (ulama, kiayi, wali) maupun kerabatnya termasuk anak soleh , akan ditolak (tidak diperkenankan  berdo’a untuknya). Allah berfirman :
 “Tiadalah pernah ada/tdk sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahannam”.(QS.Al Taubah/9:113)
Dan diakherat kelak Rasul tidak akan memberi syafaat kepada orang2 musyrik, sebagaimana sabdanya :
Sesungguhnya syafa'atku diperuntukkan bagi umatku yang sama sekali tidak berbuat syirik kepada Allah. (HR. Ahmad)
Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah ...
Untuk dapat menghindari dari perbuatan syirik ini ada baiknya kita mengenal mana-mana perbuatan/kebiasaan kita yang termasuk perbuatan syirik tersebut:
1.      BENTUK DAN RAGAM SYIRIK MASA LAMPAU
a.      Bentuk syirik yang dilakukan kaum Nuh adalah menyembah Patung Wadd, Suwaa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nasr,
b.      Bentuk syirik yang dilakukan oleh Bani Israil adalah menyembah anak sapi. (Al-A’raf:148).
c.       Bentuk kemusyirikan kaum Nasrani adalah menuhankan nabi Isa. Mengenai hal ini Allah Subhanahu wa Ta’ala. berfirman: “Orang-orang Yahudi berkata: ‘Uzair itu putra Allah’ dan orang-orang Nasrani berkata: ‘Al-Masih itu putra Allah’. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru orang kafir terdahulu. Allah melaknati mereka, bagaimana mereka sampai berpaling.” (At-Taubah: 30).
d.      Orang-orang Majusi melakukan kesyirikan dalam bentuk menyembah api.  
e.       Sedangkan Arab jahiliyah melakukan kemusyirikan dalam bentuk mengambil pemberi syafa’at dari selain Allah. Mengambil mereka sebagai perantara kepada Allah, hal itu semua dengan keyakinan bahwa Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi. Allah menjelaskan hal ini dalam firman-Nya: “Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): ‘Kami tidak menyembah mereka kecuali supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya’.” (Az-Zumar: 3).  Dalam ayat lain Allah berfirman: “Bahkan mereka mengambil pemberi syafa’at selain Allah. Katakanlah: ‘Dan apakah kamu (masih mau mengambilnya juga) meskipun mereka tidak memiliki suatupun dan tidak berakal’.” (Az-Zumar: 43). 
Syirik akan tetap terjadi di tengah-tengah umat manusia dengan beragam bentuknya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskannya kepada kita: “Tidak akan datang hari kiamat hingga beberapa kabilah dari umatku mengikuti kaum Musyirikin, dan hingga beberapa kabilah dari umatku kembali menyembah berhala.” (HSR Abu Dawud).
SYIRIKNYA KAUM TASAWWUF
Contohnya kaum Tasawwuf, diantara mereka ada yang berkeyakinan bahwa Rasulullah mengetahui perkara ghaib, mengatur pemberian rezeki dan lain-lainnya. Lebih dari itu, sebagian kaum Sufi ada yang berkeyakinan bahwa diantara para wali (atau yang mereka anggap wali) ada yang mendapat kuasa dari Allah untuk mengatur alam semesta.
Keyakinan-keyakinan seperti itu tidaklah dimiliki oleh Arab jahiliyah, mereka masih meyakini bahwa Allah adalah Pencipta dan Pengatur alam semesta. Simaklah firman Allah berikut ini: “Dan siapakah yang mengatur segala urusan? Mereka menjawab: ‘Allah’.” (Yunus: 31).

Syirik Ditinjau Dari Akibat Yang Ditimbulkan
1. Syirik Akbar (Syirik Besar)
Syirik Akbar yaitu yang mengakibatkan pelakunya ke luar dari agama Islam, serta kekal  selama-lamanya dalam neraka bila tidak taubat darinya. Hakikat syirik akbar adalah  memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selain Allah!”. Seperti : 1. Syirik Dalam Sifat Allah, contoh kaum Shufi, 2. Syirik Dalam Mahabbah (Kecintaan) 3.Syirik Dalam Ketaatan 4.Syirik Khauf (Takut) 5.Syirik Tasharruf, ( adanya “Wali Quthub”) 6.Syirik Hakimiyah (Syareat Islam tidak cocok), 7. Syirik Tawakkal
Contoh-contoh perbuatan syirik :
1)  memohon /berdoa kepada selain Allah,
2)  menyembelih hewan kurban yang ditujukan untuk selain Allah
3)  bernadzar untuk selain Allah,
4)  takut kepada selain Allah, seperti takut kepada mayat, kuburan, jin, setan disertai keyakinan bahwa hal-hal tersebut dapat memberi bahaya dan mudharat kepadanya,
5)  memohon perlindungan kepada selain Allah, seperti meminta perlindungan kepada jin dan orang yang sudah mati,
6)  mengharapkan sesuatu yang tidak dapat diwujudkan kecuali oleh Allah, seperti meminta hujan kepada pawang,
7)  meminta penyembuhan kepada dukun dengan keyakinan dukun itulah yang menyembuhkannya, mengaku-ngaku mengetahui perkara ghaib dan lain-lainnya.
8) Memberikan persembahan dlm bentuk sajen waktu  ingin bangun rumah/Slup-slupan, menggali sumur, 7 bulanan , ditempat2 yg dianggap angker/sering terjadi kecelakaan dll.
9)  Begitupun yang banyak terjadi disekitar kita : antara lain:
  • Pengagungan Makam Sunan Kalijaga  di Demak , untuk semedi, ngalap berkah, mencari wangsit
  • Persembahan untuk Ratu Laut Selatan dgn sesaji untuk minta kesejahteraan di sekitar Parangkusumo. khususnya bagi warga Keraton dan masyarakat Yogyakarta sesaji dihanyutkan ke Laut Selatan.  
  • Persembahan untuk Penguasa Gunung Merapi agar apabila Merapi meletus, warga bisa terhindar dan tidak ada korban jiwa.
  • Tradisi Ruwatan Pada umumnya acara ini ditujukan untuk tolak bala dan kesialan serta mencari perlindungan dan keselamatan
  • TRADISI BERENDAM DI SUNGAI / SUMBER AIR Biasa dilakukan di Pengging dan tempat2 lain mencari wangsit dan keberkahan 
  • Praktek Perdukunan dan peramalan

Padahal, ramalan semacam ini tergolong tindak kesyirikan yang sangat dilarang oleh Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barangsiapa yang mendatangi paranormal kemudian menanyakan sesuatu kepadanya maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 malam.” (HR. Muslim dan Ahmad). Termasuk dalam kategori perdukunan dan ramal meramal adalah meramal nasib.
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barangsiapa yang mendatangi paranormal atau dukun kemudian membenarkan informasi yang disampaikannya maka sungguh dia telah kafir terhadap ajaran yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR. Al Hakim)
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Adapun orang yang berkata,‘Kami mendapatkan curahan hujan karena rasi bintang ini atau itu, maka itulah orang yang kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang’.” (Muttafaq ‘alaih) 
“Hendaklah kamu bertawakkal kepada Allah saja, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (Al-Maidah: 23).

"Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."(QS>3:173) ”Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong” .(QS.8:80)

2. Syirik Ashghar (Syirik Kecil
Syirik Ashghar syirik yang tidak mengeluarkan pelakunya dari dienul Islam, hanya mengurangi nilai tauhid. Ia merupakan dosa besar yang dapat menghantar kepada syirik akbar.
Dari Mahmud Ibnu Labid Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya hal yang paling aku takuti menimpamu ialah syirik kecil: yaitu riya."(Riwayat Ahmad dengan sanad hasan.)
Contoh syirik kecil :
1.      Bersumpah dengan selain nama Allah; Ucapan: “Maa Sya Allah wa Syi’ta” (atas kehendak Allah dan kehendakmu), ucapan: “Kalan bukan karena Allah dan karena Fulan” dan lain lainnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi, “Barangsiapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka ia telah berbuat syirik.” (HSR Ahmad). Dan sabda nabi yang lain: “Janganlah kamu berkata: ‘Atas kehendak Allah dan kehendak fulan.’ tapi katakanlah: ‘Atas kehendak Allah, kemudian kehendak fulan’.” (HSR Ahmad).
2.      Memakai gelang, benang, dan sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal mara bahaya, jika ia menyakini bahwa benda-benda tersebut hanya sarana tertolak atau terangkatnya bala’. Namun, bila dia menyakini bahwa benda-benda itulah yang menolak dan menangkal bala’, hal itu termasuk syirik akbar.
3.      Riya adalah melakukan perbuatan karena makhluk, seperti seorang yang shalat dan puasa karena mertua, agar dipuji orang dan lain-lainnya.  Padahal Allah berfirman :

“Barang siapa yang mengharap pertermuan dengan Rabb-Nya, hendaklah ia mangerjakan amal shalih, dan jangan ia mempersekutuhan seorangpun dalam beribadahkepada-Nya.”(Al-Kahfi: 110).
Wallahua’lam Bishshawab

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah kedua: 
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
َا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. أَمَّابَعْدُ؛
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah ...
          Kembali pada khutbah yang kedua ini, saya mengajak diri saya dan jama’ah untuk senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah dengan sesungguhnya. Pertahankanlah takwa kita sampai titik darah penghabisan alias mati, Janganlah kita mati dalam keadaan kafir atau musyrik.  Jagalah agar kita mati dalam keadaan Islam, dalam keadaan Takwa hanya kepada Allah SWT.         Oleh karena tinggalkanlah kepercayaan2 atau kebiasaan2/tradisi2/budaya2 yang berbau syirik. Hatihatilah terhadap hal ini karena masih banyak perbuatan syirik disekitar kita. Jagalah tauhid kita dan cegah diri kita untk tidak ikut-ikutan mengikuti ritual-ritual peningggalan nenek moyang yag tdk ada tuntunannya dan cendrung berbau syirik. Sayangilah amal- amal kita yang sudah susah payah kita kumpulkan , jauhilah perbuatan syirik. (Baca Surat al-kafirun)

“Hendaklah kamu bertawakkal kepada Allah saja, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (Al-Maidah: 23).
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. (tambah dgn doa kekuatan iman/biasa dipakai sbagai do'a witir) 
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar