SELAMAT DATANG DI BLOG KHUTBAH JUM'AT

Kamis, 30 Juni 2011

ISLAM ADALAH AJARAN TAUHID YANG KONSISTEN

oleh Muhammad Teguh Supriyadi pada 20 Mei 2011 jam 8:32
Nabi ` bersabda,
مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
“Barangsiapa yang bersaksi bahwa Lā Ilāha illallāh (tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah) maka wajib baginya surga.


KHUTBAH JUM’AT  Masjid As-Salam
20 Mei  2011/  16 pon jumadil akhir 1432 H

Khutbah Pertama
Bismilahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
 يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّابَعْدُ؛
فَإِنْ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

Jamaah Jum'at yang dimuliakan Allah,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib mengingatkan utamanya kepada diri saya pribadi dan juga kepada jama’ah pada umumnya, untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Allah, dengan sebenar-benarnya takwa yaitu ikhlas menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang telah dilarang-Nya.  
Selanjutnya khatib mengajak jamaah sekalian untuk senantiasa berdoa kepada Allah agar melimpahkan setinggi-tingginya penghargaan dan penghormatan, yang biasa kita kenal dengan istilah sholawat dan salam-sejahtera kepada pemimpin kita bersama, teladan kita bersama... imamul muttaqin pemimpin orang-orang bertaqwa dan qaa-idil mujahidin panglima para mujahid yang sebenar-benarnya yaitu kepada nabiyullah Muhammad Sallalahu ‘alaihi wa sallam sebagai penutup para nabi dan rasul, beserta keluarganya, para shohabatnya dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Dan kita berdo’a kepada Allah, semoga kita yang hadir di tempat yang baik ini dipandang Allah layak dihimpun bersama mereka dalam kafilah panjang yang penuh berkah.  Amien, amien ya rabbal ‘aalaamien.

Jamaah Jum'at yang dimuliakan Allah,

Kita bersyukur karena kita  dikehendaki Alloh untuk menjadi Muslim, karena Islam adalah Agama sempurna yg diridhoi  alloh dan merupakan kenikmatan yg tertinggi bagi manusia sampai akhir jaman, sebagaimana firmnan Alloh SWT, sbb:
نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ وَأَتْمَمْتُ مْكُ ينَدِ لَكُمْ أَكْمَلْتُ الْيَوْمَ 
دِينًا الإسْلامَ لَكُمُ وَرَضِيتُ 

Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. (QS. Al-Maaidah,5 :3)
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ 
Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam (QS. Ali-Imran, 3 : 19)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ 
مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ 
Dan bagi manusia yg tidak memeluk Islam maka mereka akan rugi di akherat kelak. Alloh SWT berfirman :
"Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi(QS. Ali-Imran, 3: 85). 

<span class=" fbUnderline">Salah satu kesempurnaan Islam adalah ajaran tauhid yg konsisten</span>

Berikut  adalah bukti konsistensi ajaran tauhid islam  yg tentu bukan karangan manusia yg Ummi :  
1.   Tauhid di ajarkan Kepada Manusia sejak di alam ruh sebagai fitrah
Manusia sebelum dilahirkan di dunia sudah mengikrarkan diri akan ketauhidan Alloh SWT dan sejak lahir manusia akan menjadi fitrah sampai otaknya sempurna (Aqil balig = dapat membedakan mana yg benar mana yg salah). Alloh SWT berfirman :
 "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)". ( QS 7 : 172 ).

Sehingga  Manusia dilahirkan dalam keadan fitrah. Jika dia mati sebelum aqil baligh maka dia akan masuk surga. Rasul SAW bersabda:

"Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi, nasrani dan majusi" (H.R.Bukhari & Muslim)

2.   Alloh memberitahu ajaran tauhid melalui tujuan penciptaan manusia

Setelah aqil baligh, manusia diberitahu Alloh  tentang kebenaran tauhid tersebut melalui firmannya :

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. Adz-Dzariyat,51:56)
  
3.   Nabi dan rasul diutus untuk menjaga ajaran Tauhid
Seluruh Nabi dan rasul berusaha mengingatkan ajaran tauhid tersebut kepada manusia. Alloh berfirman:

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: Bahwasanya tidak ada Ilah (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku. (QS. 21 :25)
"Dan sungguh Kami telah utus pada setiap ummat bahwa sembahlah Allah dan jauhilah Thagut". (Qs. an-Nahl [16]: 36)

4.   Syarat Pertama Orang menjadi Muslim adalah Pengakuan Tauhid

”Wahai Muhammad, terangkanlah kepadaku tentang Islam.” Kemudian Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam menjawab: ”Islam yaitu: hendaklah engkau bersaksi tiada sesembahan yang haq disembah kecuali Alloh dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Alloh. Hendaklah engkau mendirikan sholat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Romadhon, dan mengerjakan haji ke rumah Alloh jika engkau mampu mengerjakannya.”(HR. MUSLIM)

Dari Abu Amr - ada yang mengatakan Abu Amrah - Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqafi rodhiallohu ‘anhu. Dia berkata, “Wahai Rasulullah, Katakanlah kepadaku suatu perkataan tentang Islam, yang tidak mungkin aku tanyakan kepada siapa pun selain kepadamu.” Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, ” Katakanlah: “Aku beriman kepada Alloh, lalu istiqomahlah.” (HR Muslim)
Sufyan bin Abdullah berkata,"Ya Rasulullah, terangkan kepadaku tentang Islam. Aku tidak akan bertanya lagi kepada orang lain." Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Ikrarkanlah (katakan): Aku beriman kepada Allah, kemudian berlakulah jujur (istiqomah)." (HR. Muslim)

5.   Islam (Ajaran Tauhid) harus dipertahankan sampai titik darah penghabisan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ 
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS. Ali Imran, 3 : 102)

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam. (QS..2 : 132)

6.   Rasul SAW mengajarkan Talqin ( Ajaran Tauhid)  menjelang Mati

 ( 501 ) – وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ ، وَأَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَا : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : { لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ } رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَالْأَرْبَعَةُ
Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Ajarilah orang-orang yang hendak meninggal dunia di antara kalian ucapan laa ilah illallah.” (Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram no 501 mengatakan, “Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muslim dan kitab hadits yang empat.” [Nasai, Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah, pent]”).

7. PERTANYAAN PERTAMA  DI ALAM KUBUR, SIAPA TUHANMU ?
Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam bersabda, Kemudian ruh itu dikembalikan ke jasadnya. Ia didatangi oleh dua malaikat lalu mendudukkannya. Kedua malaikat berkata kepadanya, 'Siapakah Tuhanmu?' Dia menjawab, 'Tuhanku adalah Allah.' Kedua malaikat itu bertanya, 'Apa agamamu?' Dia menjawab,'Agamaku Islam.' Kedua malaikat bertanya,'Siapakah prang yang diutus kepadamu?' Dia menjawab,'Orang itu adalah Rasulullah.' Kedua malaikat bertanya,'Apa pengetahuanmu?' Dia menjawab,'Aku membaca kitab Allah, maka aku mengimani dan membenarkannya.' Tiba-tiba ada seorang penyeru dari langit, 'Benarlah hamba-Ku. Maka hamparkanlah untuknya.sebagian dari hamparan surga dan kenakanlah kepadanya sebagian pakaian surga serta bukakanlah baginya sebuah pintu dari surga.’’ (Hadits ini pun diriwayatkan dari Abu Daud dari hadits al-Amasy, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah dari hadits al-Manhal bin Amr.) 

8. KUNCI SYURGA ITU ADALAH KALIMAT TAUHID
Ketahuilah, sesungguhnya kunci surga adalah tauhid dan perealisasian Lā Ilāha illallāh, yaitu dengan menjadikan seluruh ibadah semata-mata hanya ditujukan kepada Allah dan tidak berbuat syirik kepada-Nya.
Nabi ` bersabda,
مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
“Barangsiapa yang bersaksi bahwa Lā Ilāha illallāh (tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah) maka wajib baginya surga.
[Lihat Shahīh al-Jāmi', no. 229; dan ash-Shahīhah, no. 1135. Hadits ini dimasukkan sebagai salah satu hadits mutawātir dalam Nazhm al-Mutanātsir, hal. 21, no. 8]

Ihwan fillah rahimakumullah.
Demikianlah dari uraian diatas bisa kita  tarik benang merahnya bahwa ajaran  Islam itu konsisten dari sejak sebelum lahir, lahir , mati  dan di alam kubur tetap harus mempertahankan  ajaran tauhid. Kemudian selama di dunia , Alloh akan menguji dan mencoba kita dengan kebaikan dan keburukan untuk mengetahui mana manusia yg masih tetap teguh, konsisten mempertahankan ajaran tauhid tersebut.
<span class=" fbUnderline">Alhamdulillah, kita muslim di Indonesi lahir di tanah air dan negeri NKRI yg berlandasan Pancasila yg sila pertamanya adalah ajaran tauhid (Ketuhanan Yang Maha Esa)</span>
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. 
.اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّابَعْدُ؛
فَإِنْ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
Dan sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah Yang Maha Agung dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallaahu alaihi wa Sallam , sejelek-jelek urusan adalah perkara yang baru dan setiap perkara yang baru (dalam agama) adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat, setiap kesesatan adalah di Neraka. (HR. An-Nasa’i).

Jamaah Jum'at yang dimuliakan Allah,
Sekarang kita dapat memahami kenapa Alloh SWT sangat murka kepada hambanya yg berbuat syirik, bahkan Alloh tidak akan mengampuni Dosanya serta menghapus seluruh amalnya sehingga di akherat mereka termasuk orang2 yg sangat merugi.
Akibat buruk orang yang mencampuradukan keimanan dengan syirik  disebutkan  Allah Ta’ala:
لِمَنْ ذَلِكَ دُونَ مَا وَيَغْفِرُ بِهِ يُشْرَكَ أَنْ يَغْفِرُلا اللَّهَ إِنَّ عَظِيمًا إِثْمًا افْتَرَى فَقَدِ بِاللَّهِ يُشْرِكْ وَمَنْ يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa, 4: 48)
SAW bersabda :
مَنْ لَقِيَ اللهَ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ لَقِيَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ. (مسلم عن جابر).
“Barangsiapa menemui Allah Ta’ala (mati) dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikitpun pasti masuk Surga, tetapi barangsiapa menemuinya (mati) dalam keadaan berbuat syirik kepadaNya pasti masuk Neraka.”

Sebagai akhir kata kami  tutup dengan Firman Alloh SWT :

“Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”(QS.Al-Baqarah/2:22)

Bersyukurlah kita karena ternyata Allooh sayang sama hamba2nya . Kita tidak boleh berbuat syirik ternyata agar kita tetap konsisten pada aqidah/iman Islam/tauhid  Islam dan Dia menyediakan surga bagi yg tetap konsisten tauhidnya/  tidak kafir dan tidak berbuat syirik. Subhanalloh. 
Wallahu A’lamu bis shawab

Dan marilah kita akhiri khutbah yang singkat ini dengan berdoa bersama-sama.

A’udzubillahiminasyaithonirrojim,

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirobbil’alamin
Allohumma sholi ala muhammad wa ala ali Muhammad
Ya maula ya rabbana ya mabud

allahummagh fir lil mu'miniina wal mu'minaat
wal muslimiina wal muslimaat al-ahyaa-i minhum wal amwaat
innakas samii'un qariibun mujiibud da a'wat
wa yaa qaadhiyal haajaat

Ya Allah , kami ridho , Islam adalah agama kami. Jadikanlah kami hamba2mu yg bangga akan Islam, yg selalu menjaga kebenaran Islam dan nama baik Islam yg rahmatan lil ’alamin.

Ya Alloh, Jadikanlah kami hamba2mu yg selalu dapat menegakkan ketauhidan, menjauhi kekufuran dan kemusyrikan. Tunjukilah kami semua kepada perbuatan

Ya Allah,  wahai Yang Maha Mendengar,
Masukakanlah kami kedalam hamba2Mu yg dapat mempertahankan Islam sampai akhir hayat. Jadikanlah kami hamba2Mu yg sadar sebagai hamba Alloh SWT dan sadar sebagai pengikut Rasululloh SAW

Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari buruknya fitnah al-Masih ad-Dajjaal

Rabbana atina fiddunya hasanah, wafil-akhirati hasanah, waqina ‘adza bannar,
Subhanarobbika robbil ‘izzati ‘amma yasifun, wassalamun’alal mursalin, Walhamdulillahirobbil’alamin.  Wa Aqimishsholaah..!
(Teguh Supriyadi)